Play Video

Ketegangan Meningkat antara Presiden Argentina dan IMF saat Protes Meluas

BEENEWS.CO.ID – Presiden Argentina, Alberto Fernandez, dan para pendemo di Buenos Aires melawan Dana Moneter Internasional (IMF), pada hari Kamis (18/05).

 

Ditengah ketegangan yang meningkat dengan pemberi pinjaman saat ini negara tersebut menghadapi inflasi hampir 109% dan cadangan dolar yang semakin menipis.

 

Produsen biji-bijian di Amerika Selatan, yang memiliki sejarah yang tegang dengan IMF itu setuju dengan program senilai $57 miliar dengan lembaga berbasis di Washington tersebut, pada tahun 2018, di bawah kepemimpinan konservatif sebelumnya, Mauricio Macri, untuk menghindari krisis ekonomi.

 

Namun, program tersebut gagal dan digantikan oleh kesepakatan baru senilai $44 miliar tahun lalu.

 

Namun, ketegangan kembali meningkat karena kekeringan parah telah melanda ekspor biji-bijian, sumber utama dolar Argentina, yang memaksa kedua belah pihak kembali ke meja perundingan untuk memperbarui kesepakatan tersebut.

 

Buenos Aires menginginkan pembayaran yang lebih cepat dan target ekonomi yang lebih mudah.

Baca Juga :  India Luncurkan Rudal BrahMos, Ketegangan dengan Pakistan Memuncak

 

Lebih dari sekadar hutang, ini adalah kejahatan, tulis Presiden Fernandez dalam sebuah cuitan pada hari Kamis, mengutip laporan auditor pemerintah yang menyimpulkan bahwa kesepakatan asli tersebut tidak dilengkapi dengan studi dampak yang diperlukan dan tidak melalui saluran legislatif yang tepat.

 

Fernandez, yang telah mengkritik kesepakatan asli sebelumnya, meminta penyelidikan “dengan segala bentuk hukumnya.”

 

Wakil Presiden yang berpengaruh namun kontroversial, Cristina Fernandez de Kirchner, mantan presiden yang menjabat dua kali sebelumnya, menyebut kesepakatan asli tersebut sebagai “skandal” dan “penipuan” terhadap rakyat Argentina.

 

Saat dilansir dari Reuters, Macri dan IMF membela kesepakatan asli tersebut sebagai langkah yang diperlukan untuk mengembalikan stabilitas ekonomi Argentina.

 

Para kritikus pemerintahan saat ini menyalahkan pemerintah atas pencetakan uang untuk membiayai belanja negara, yang mereka katakan memicu inflasi dan melemahkan peso.

Baca Juga :  Taiwan Klaim Produk Mie Instan Asal Indonesia dan Malaysia Picu Kanker

 

IMF menolak memberikan komentar terkait kritik baru terhadap kesepakatan tersebut.

 

Di jalanan Buenos Aires pada hari Kamis, ribuan warga Argentina turun ke jalan dalam unjuk rasa menentang kondisi ekonomi yang sulit dan IMF, yang banyak disalahkan atas langkah-langkah penghematan yang memperburuk krisis ekonomi terburuk Argentina dalam dua dekade.

 

“Kekhawatiran kami adalah bahwa IMF akan mencampuri urusan internal Argentina,” kata pendemo Norma Morales.

 

Menurutnya, membela subsidi pemerintah sebagai hal yang penting terutama dengan tingkat kemiskinan yang mencapai sekitar 40%.

 

“Banyak pensiunan yang menerima pensiun minimum dalam bahaya, begitu juga banyak perempuan dengan tunjangan anak universal, sebuah hak agar anak-anak tetap dapat belajar dan makan. Kami tidak menjamin dua piring makanan sehari bagi anak-anak di negara kami,” tukasnya.

(Ayudia)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!