Play Video

BSI Gangguan 4 Hari, BPKN: Nasabah Berhak dapat Ganti Rugi

Layanan BSI Mengalami Gangguan Sejak Senin-Kamis, Nasabah Pun Tuntut Ganti Rugi.

 

JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI, mengalami gangguan kurang lebih 4 hari, yakni sejak Senin-Kamis (8-11 Mei 2023).

 

Kini, pihak manajemen pun telah memastikan, bahwa layanan BSI telah kembali normal meski secara bertahap, dan masih ada beberapa keluhan dari nasabah.

 

Terkait persoalan tersebut, Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Heru Sutadi, menilai, bahwa harus ada kompensasi atas ketidaknyamanan yang dirasakan.

 

Sehingga, nasabah perlu mendapatkan ganti rugi atas gangguan sistem yang terjadi.

 

“Konsumen berhak mendapat ganti rugi dan pembayaran dari layanan yang tidak dapat digunakannya. Kerugian langsung ya. Sementara biaya admin bisa dikompensasi harusnya,” ujar Heru, pada Jumat (12/5).

Baca Juga :  Ketua Gapki Kalteng: Dunia Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Saat Ini Sedang Tidak Baik-baik Saja

 

Menyanggah, Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono, menyebut, bahwa selama ini belum ada mekanisme terkait adanya potensi ganti rugi atas gangguan yang terjadi.

 

Meski demikian, hal ini bisa menjadi tantangan serius bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera mempertimbangkannya.

 

“Sepengetahuan saya, selama ini bank tidak memberikan kompensasi atas sistem jatuhnya,” tambah Paul, yang juga mantan Assistant Vice President PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.

 

Di sisi lain, Komisaris Independen BSI, Komaruddin Hidayat, mengonfirmasi, bahwa terdapat serangan siber yang menimpa sistem bank sehingga membuat mobile banking BSI error.

 

Komaruddin pun mengatakan, bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan adanya pertimbangan sebagai ganti rugi kepada para nasabah.

Baca Juga :  Kemenkeu Terbitkan Aturan Baru Pembebasan Bea Masuk Impor Bibit dan Benih

 

Meski dirinya belum mau membeberkan lebih lanjut soal pemberian ganti rugi tersebut, lantaran masih dalam pembahasan dengan pihak terkait.

 

“Kami memang tengah memikirkan masalahnya,” tegas Komaruddin, pada Sabtu, (13/5).

 

Sedangkan pihak IT sendiri telah mengakui bahwa ada sabotase serangan ransomware terhadap sistem BSI.


Meski demikian, pihak manajemen sudah menurunkan tim ahli untuk menyelesaikan masalah tersebut.

(Abdul)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!