JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Dalam beberapa hari ini, Bank Syariah Indonesia (BSI), menjadi sorotan karena diduga mengalami serangan siber pada sistem digitalnya yang menyebabkan terhambatnya akses layanan dan terganggunya perekonomian beberapa pihak.
Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno, mengungkapkan pandangannya tentang masalah ini.
Hendrawan meminta agar keamanan siber di industri perbankan harus ditingkatkan menjadi beberapa lapisan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi kejahatan di era digital, seperti yang baru-baru ini terjadi pada BSI yang mengalami peretasan.
Sebagai politisi Fraksi PDI-Perjuangan, ia juga menyarankan agar setiap bank harus berhati-hati terhadap oknum baik dari internal maupun eksternal.
“Cyber security merupakan fokus manajemen risiko di era digital. Oleh karena itu, keamanan harus dilakukan dengan beberapa lapisan. Setiap pembobolan harus diinvestigasi dengan cermat. Dalam beberapa kasus, orang dalam, konsultan IT, dan spesialis pembobol (hackers) mungkin terlibat dalam persekongkolan,” ungkap Hendrawan, pada Kamis (11/05).
Sementara itu, PT.Bank Syariah Indonesia (BSI) telah meminta maaf atas kendala yang dialami oleh nasabah dalam mengakses layanan BSI.
Meski begitu BSI memastikan komitmen mereka untuk menjaga keamanan dana dan data nasabah.