BEENEWS.CO.ID – Zat berbahaya etilen glikol ditemukan dalam sebuah obat batuk sirup produksi QP Phamachem Ltd, di Punjab dengan merk Guaifenesin TG.
Guaifenesin TG merupakan obat batuk sirup guna meredakan dada tersumbat.
Temuan ini dilaporkan usai WHO melakukan penelitian. Diketahui kandungan senyawa tersebut bisa berbahaya jika dikonsumsi.
WHO mendapati beberapa anak meninggal di Uzbekistan dan Gambia diduga akibat obat sirup batuk. Itulah alasannya WHO kemudian melakukan penelitian terhadap beberapa obat batuk sirup.
Meski begitu, Direktur pelaksana QP Pharmachem, menyebutkan bahwa sebanyak 18.364 botol diimpor ke Kamboja, karena obat yang terkirim telah mengantongi izin.
Keterangan dari WHO yang dilansir dari Detik (26/04), mengatakan bahwa Therapeutic Goods Administration memfasilitasi uji kelayakan obat sirup untuk gejala batuk dan dada tersumbat.
Temuan obat sirup asal India yang beracun ini bukan kali pertama.
Guaifenesin merupakan obat batuk kedua yang mendapat peringatan dari WHO karena beracun bagi manusia.
Sebagai informasi, India merupakan pengekspor obat generik terbesar di dunia yang memenuhi kebutuhan medis untuk negara berkembang.
WHO memberikan peringatan terhadap 4 obat sirup yang sudah menyebabkan kematian 66 anak akibat cedera ginjal di Gambia.