JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Sejumlah negara di Asia mengeluhkan ekstrimnya perubahan cuaca yang terbilang sangat panas, tidak terkecuali Indonesia.
Bahkan efek dari cuaca ekstrim ini tidak hanya menimbulkan masalah pada kesehatan tapi juga perekonomian.
Fenomena cuaca ekstrim ini ternyata juga menarik perhatian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia buka suara terkait perubahan iklim yang sedang melanda kawasan Asia.
“Berdasarkan data yang kami dapatkan, suhu laut juga telah mencapai rekor tertingginya setelah terakhir terjadi pada tahun 2016 yang lalu. Belum lagi gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini. Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan El Nino diprediksi akan terjadi pada Agustus 2023, meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi,” jelas Luhut.
Luhut juga menambahkan bahwa ia meminta semua pihak untuk membuka mata dan kembali mengingat tahun 2015 dimana cuaca panas berdampak pada perekonomian karena kekeringan.
Meski begitu, ia mengklaim bahwa Pemerintah sudah mempersiapkan diri untuk menanggulangi permasalahan tersebut melalui teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino.
“Mari kita semua tetap waspada dan saling menjaga di masa-masa sulit seperti ini sehingga kerugian yang terjadi akibat peralihan cuaca bisa kita reduksi bersama demi kemaslahatan masyarakat Indonesia seluruhnya,” imbuhnya.