Persatuan Bangsa Bangsa (Source Pixabay/padrinan)
BEENEWS.CO.ID – PBB telah secara resmi menyampaikan keprihatinannya kepada Amerika Serikat setelah laporan pers mengungkapkan pengawasan komunikasi Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dan pejabat senior lainnya.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak konsisten dengan kewajiban Amerika Serikat yang tercantum dalam piagam PBB dan Konvensi Hak Istimewa dan Kekebalan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rabu (19/04/2023).
Saat dilansir dari Reuters, Berdasarkan dokumen rahasia Pentagon yang dikutip oleh Washington Post, Amerika Serikat telah memata-matai setidaknya empat percakapan Guterres dengan pejabat PBB lainnya, termasuk di Ukraina.
Dakwaan terhadap seorang pilot berusia 21 tahun telah diajukan oleh jaksa AS pada pekan lalu, karena diduga membocorkan ratusan dokumen rahasia AS tentang perang di Ukraina dan penilaian intelijen di seluruh dunia.
PBB mengecam tindakan pengawasan dan campur tangan tersebut, dan menekankan pentingnya menghormati hak istimewa dan kekebalan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Keprihatinan PBB atas insiden ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga privasi dan keamanan dalam komunikasi diplomatik antar negara.
(Ayudia)