ilustrasi prajurit tni di Papua
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, menaikkan status operasi TNI di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, dari pendekatan lunak menjadi siaga tempur, pada Selasa (18/04/2023).
Peningkatan status ini dilakukan setelah terjadinya serangan dari kelompok pro-kemerdekaan Papua pada Sabtu lalu, di wilayah tersebut.
Menanggapi perubahan status operasi menjadi siaga tempur, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, menyatakan bahwa pilihan operasi tempur merupakan pilihan kebijakan yang akan terus memproduksi spiral kekerasan.
“Jika itu pilihan kebijakan yang akan ditempuh, maka Koalisi mendesak agar rencana itu dibatalkan.” tegas Koalisi dalam pernyataan resminya kepada Beenews, pada Selasa (18/04/2023).
Menurut Koalisi, peristiwa baku tembak yang menewaskan prajurit pada Sabtu lalu harus menjadi pelajaran berharga bagi Presiden dan DPR RI dalam mengevaluasi pendekatan keamanan militeristik yang selama ini diterapkan di Papua.
“Sudah saatnya Presiden dan DPR merealisasikan agenda dialog dalam penyelesaian masalah Papua dan bukan menggunakan pendekatan keamanan yang militeristik,” tegas Koalisi.
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan pun mendesak untuk dilakukannya sejumlah langkah.