Paparan LSI Terkait Peta Elektabilitas Terbaru Capres 2024
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Lembaga Survei Indonesia (LSI), mengungkap hasil temuan terbarunya, yakni terkait peta elektabilitas calon presiden (capres) 2024.
Dalam temuan tersebut menunjukkan, bahwa elektabilitas dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengalami tren penurunan yang signifikan selama dua bulan terakhir.
“Kalau kita lihat trennya, maka terlihat penurunan signifikan dari (elektabilitas) Ganjar Pranowo,” ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei di Jakarta, pada Minggu (9/04/2023).
Dalam hasi tersebut, elektabilitas Ganjar turun 8,1%, yakni dari 35% pada Bulan Februari, menjadi hanya 26,9% pada Bulan April.
Sebaliknya, penurunan elektabilitas Ganjar, berbanding terbalik dengan suara yang diraup oleh Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
Dalam hasil survei tersebut, Prabowo diketahui berhasil menyalip elektabilitas Ganjar, dengan mengalami peningkatan sebesar 3,6%.
Dimana sebelumnya, elektabilitas Prabowo berada di angka 26,7% pada Bulan Februari, dan naik menjadi 30,3%.
“Ada perubahan urutan. Untuk pertama kalinya sejak satu tahun terakhir, saya kira, Prabowo Subianto kembali menjadi nomor satu,” tambah Djayadi.
Lebih lanjut, Djayadi menambahkan, bahwa penurunan elektabilitas Ganjar, maka secara otomatis berpengaruh pada naiknya elektabilitas Prabowo.
Ia pun menilai, bahwa ada perpindahan suara, dari Ganjar ke Prabowo, meski tak signifikan.
“Poin utamanya adalah terjadi penurunan signifikan, dan tampaknya itu ada perpindahan suara dari Ganjar ke Prabowo, meskipun belum sebanyak angka penurunan dari Ganjar,” cetus Djayadi.
Sementara itu, elektabilitas dari Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih dinilai stabil oleh Djayadi.
Dimana elektabilitas Anies saat ini, mengalami penguatan sebesar 1,3%, dengan perolehan suara mencapai 25,3%.
Hasil survei LSI sendiri dilakukan rentang 31 Maret – 4 April 2023, dengan melibatkan 1.299 responden.
Mereka dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, atau random digit dialing (RDD).
Kemudian, wawancara dilakukan dengan responden lewat telepon oleh pewawancara terlatih.
Dengan margin of error diperkirakan lebih kurang 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Abdul)