Play Video

Menlu Rusia Sergey Lavrov: Jika Kalah di Ukraina, China Sebagai Target Berikutnya

BEENEWS.CO.ID – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menuduh Barat akan menjadikan China sebagai target berikutnya.

 

Ia mengatakan Barat akan mejadikan China target usai menyerang Rusia.

 

“Mereka tidak menutup kemungkinan bahwa ketika Rusia, seperti yang mereka katakan, kalah, China akan menjadi target berikutnya,” kata Lavrov, dalam konferensi pers bersama Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, di Ankara, Sabtu (8/04/2023).

 

“Juga negara mana pun yang berani bertindak secara independen dan memutuskan kepentingan nasionalnya dan tidak mengikuti apa yang telah ditetapkan AS dan negara-negara Barat lainnya,” ujar dia.

 

Saat dilansir dari Anadolu, Lavrov mengungkap pernyataan negara-negara Barat, yang terus memasok senjata ke Kiev, Ukraina dan menolak mengumumkan gencatan senjata.

Baca Juga :  Mantan Presiden Kosovo Hashim Thaci Hadiri Sidang Kejahatan Perang di Den Haag

 

Hal itu, kata dia, telah menunjukkan bahwa mereka tidak ingin benar-benar menyelesaikan konflik Ukraina.

 

Dia juga memperingatkan bahwa jika bagian Rusia dalam Kesepakatan Laut Hitam, atau yang dikenal dengan Black Sea Grain Initiative, tidak dilaksanakan maka Moskow akan mempertimbangkan untuk mengubah pendiriannya dan melanjutkan ekspor biji-bijian melalui Turki dan Qatar.

 

“Kami terpaksa sedikit melakukan eskalasi dan memperpanjang inisiatif ekspor biji-bijian selama 60 hari. Jika tidak ada kemajuan lebih lanjut, kami akan berpikir ulang,” kata Lavrov.

 

Kesepakatan Laut Hitam ditandatangani PBB, Turki, Rusia, dan Ukraina di Istanbul, Turki, pada 22 Juli 2022.

 

Perjanjian itu menciptakan prosedur untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina dengan aman guna mengatasi krisis pangan global.

Baca Juga :  New York Legalkan Pembuatan Pupuk Kompos dari Jasad Manusia

 

Ekspor hasil pertanian Ukraina dan Rusia sempat terhenti sementara setelah perang Rusia di Ukraina pada Februari 2022.


Inisiatif itu diperpanjang selama 120 hari pada November 2022, dan tambahan 60 hari pada Maret.

(Ayudia)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!