MEDAN, BEENEWS.CO.ID – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengonfirmasi bahwa gempa tektonik yang terjadi pada Senin (3/04/2023), pukul 22.00 WIB, di Padang Sidempuan dengan kekuatan M6,4 tidak memiliki potensi untuk menimbulkan tsunami.
Dari hasil analisis BMKG, magnitudo gempa tercatat M6,2 dengan episenter terletak di laut sejauh 93 km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara, dan kedalaman hiposenternya mencapai 95 km.
Daryono menyatakan, bahwa pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa tersebut diklasifikasikan sebagai gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab.
Mekanisme pergerakan gempa tersebut tercatat sebagai oblique-normal fault.
Gempa ini dirasakan di beberapa wilayah seperti Padang Sidempuan, Aek Godang, Pinangsori, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak, Telo, Tapanuli Tengah, Subulussalam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat, Banda Aceh, Solok Selatan, dan Pekanbaru dengan skala intensitas yang bervariasi.
Saat ini, BMKG belum melaporkan adanya aktivitas gempa susulan setelah pukul 22.33 WIB.
Daryono menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik serta terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat memeriksa kestabilan bangunan dan menghindari bangunan yang retak atau rusak karena gempa.
Ia menegaskan bahwa informasi resmi hanya bersumber dari BMKG.
(Ayudia)