JOMBANG, BEENEWS.CO.ID – Pondok Pesantren La Raiba Hanifida di Desa Bandung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memperkenalkan metode belajar membaca Alquran melalui lukisan.
Khoirul Idawati, pengasuh Pondok Pesantren La Raiba Hanifida berpendapat bahwa apabila belajar sambil diimbangi dengan visual maka seseorang akan lebih memahami makna dalam kitab suci.
Ia juga menyebutkan bahwa inspirasi tersebut datang saat ia berkunjung ke beberapa Negara.
“Kami takjub saat berkeliling ke sejumlah museum di berbagai Negara. Namun tidak ada satu pun museum yang memuat semacam kaligrafi. Jadi kami membuat museum yang memuat kaligrafi,” kata Idawati, Kamis (30/03/2023).
Ia menjelaskan, bahwa di dalam museum orang tidak hanya menjumpai kaligrafi ayat suci Al-Qur’an tapi juga gambar.
Sehingga, orang akan lebih mudah memahami makna yang terkandung.
“Jadi, ini adalah Al-Qur’an yang bercerita. Ada surat, ada gambarnya. Ini luar biasa,” kata dia.
Proyek yang sudah berjalan hampir selama lima tahun ini dibantu oleh tim pelukis dalam pembuatan kaligrafi dan gambar kontemporer berbentuk tiga dimensi.
Surah Al-Baqarah yang berarti sapi betina dalam Al-Qur’an, maka dalam lukisan juga tergambar sapi dalam lukisan kaligrafi.
Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar karena perlu ketelitian ekstra mengingat yang dilukis adalah ayat suci Al-Qur’an.
Pelukis dituntut untuk memahami makna dari surah yang ia lukis.
Idawati juga mengatakan setiap lukisan nantinya akan melalui proses penashihan (koreksi bacaan), oleh ahlinya untuk menjamin kebenarannya.
Saat ditanya soal biaya, Idawati menyebutkan ia menghabiskan biaya sekitar Rp3 miliar untuk proyek tersebut.
Namun hal itu tidak menjadi masalah baginya, karena menurut Idawati semua yang ia keluarkan adalah untuk ibadah.
(Jeni)