JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Dunia sepak bola tanah air seakan tidak berhenti bergejolak usai sebelumnya berduka atas tragedi Kanjuruhan, kini kembali bersedih usai FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.
Pembatalan ini disayangkan oleh sejumlah pihak, mengingat persiapan dan anggaran yang sudah digelontorkan.
Presiden RI, Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden menyampaikan rasa sedihnya.
Ia mengaku tidak hanya rakyat Indonesia, Jokowi pun juga berduka.
Meski begitu, Jokowi masih memberikan semangat kepada warga Indonesia dan mengingatkan untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bersama.
“Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain. Dan sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia,” ujar Jokowi,(30/3).
Dibalik kesedihan warga Indonesia, rupanya perekonomian Indonesia juga mengalami kerugian.
Sandiaga Uno bahkan blak-blakan menyampaikan secara langsung bahwa Indonesia mengalami kerugian yang mencapai Rp37 triliun atas pembatalan tersebut.
Melansir dari CNBC, rincian kerugian perekonomian yang dialami Indonesia mencapai Rp175 miliar untuk perbaikan stadion di Indonesia.
“Itu Rp175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai, terus yang 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi, red) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali dan Surabaya,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Februari 2023.
Selain itu, sektor pariwisata juga terkena imbas dari pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
Melihat dari keuntungan yang diraup oleh Qatar sebagai penyelenggara piala dunia 2022, Qatar mengalami lonjakan wisata dari 610 ribu pada tahun 2021 menjadi 2,56 juta orang pada 2022.
(Jeni)