SEMARANG, BEENEWS.CO.ID – Netizen menyerang media sosial Ganjar Pranowo karena menolak timnas Israel bermain di Indonesia.
Apalagi setelah FIFA resmi menyatakan Indonesia tidak akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyampaikan keterangan tertulis terkait penolakan tersebut.
Ganjar Pranowo menolak karena berpegang teguh terhadap marwah Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
“Dalam konteks U-20 (Piala Dunia), kami mendorong upaya yang harus dilakukan pemerintah. Dalam hal ini, keberhasilan U-20 , tetapi tidak menghadirkan Israel ” kata Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis.
Akibat pernyataannya, akhirnya Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, netizen pun ramai-ramai mengejeknya.
Setiap postingan Ganjar Pranowo di Instagram dan Twitter diserang dan dihina oleh netizen.
“Seperti ini kok mau jadi presiden hiiii,” tulis netizen di akun Ganjar Pranowo.
“Saya harap Anda memenangkan pemilihan presiden Palestina, Pak,” tulis netizen lainnya.
Semua netizen menyerang Ganjar Pranowo yang rencananya akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.
“Indonesia memiliki 7/4 juta populasi Gen Z (rentang usia 8-23 tahun), 64 juta Milenial (rentang usia 27-42 tahun). Kelompok usia kami terdiri dari pecinta sepak bola yang menantikan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Kami dicintai tetapi Anda menentang kami, selamat tinggal 2024,” tulis netizen.
“Pak, saya biasanya tidak berkomentar di media sosial, jadi izinkan saya untuk menambah jumlah komentar di feed Anda. Pak Ganjar, setelah Anda menyatakan penolakan Anda terhadap tim U20 Israel, Palestina sudah merdeka hari ini, Pak, bahkan ketika kami menyatakan protes atau ketidaksenangan kami kepada Israel dalam konteks sepak bola, ada banyak cara yang mulia, Pak. @cristiano menolak tukar baju dengan pemain Israel, kemarin Pildun nyanyi tentang Palestina, beberapa hari lalu suporter Swiss mengibarkan bendera Palestina usai mengalahkan Israel, dan Israel tidak lolos Euro 2024. Lihat pak? Ingat pak, bahwa ada mimpi anak-anak, pak, ada harapan dalam mengukir sejarah,” kata netizen yang terlanjur kecewa.
Sementara itu, General Manager PSSI Erick Thohir, mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
Namun, status Indonesia sebagai salah satu anggotanya tunduk pada mandat dan keputusan FIFA yang membatalkan perhelatan sepakbola bergengsi lapis kedua Indonesia itu.
“Indonesia adalah anggota FIFA, dalam urusan sepak bola internasional, jadi kita harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan ” katanya kepada laman PSSI.
(Lauren)