BEENEWS.CO.ID – Kabar terbaru melaporkan bahwa Israel sedang menghadapi konflik dengan rakyatnya sendiri.
Hal ini terlihat dari protes besar-besaran yang kembali pecah pada Minggu malam hingga Senin (27/03/2023), waktu setempat.
Jalanan Tel Aviv dipenuhi kerumunan massa yang memblokir jalan dan jembatan.
Tidak hanya itu, massa dengan sengaja membakar kayu dan besi tua yang menyebabkan asap hitam pekat hingga menutupi gedung-gedung.
Massa yang bentrok ini diketahui meneriakan “Demokrasi”.
Aksi demo ini adalah bentuk pemberontakan karena Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memecat menteri pertahanan Yoav Gallant.
Diketahui Gallant adalah seorang penentang reformasi yang dicetuskan Netanhayu.
“PM Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk mencopot Menteri Pertahanan Yoav Gallant dari jabatannya,” bunyi pernyataan pemerintah mengutip CNBC (27/03/2023).
Saat Netanhayu berkunjung ke Inggris, Gallant mendesak reformasi keadilan berhenti pada Sabtu malam.
Gallant juga mengatakan bahwa melanjutkan proposal dapat mengancam keamanan Israel.
Reformasi yang diajukan Netanhayu akan menjadikan Pemerintah pemilik kendali penuh peradilan yang ditunjuk oleh Yudisial.
“Pemerintah berpendapat perubahan itu penting untuk mengendalikan Mahkamah Agung, yang mereka anggap picik, elitis, dan tidak lagi mewakili rakyat Israel,” mengutip dari CNN (27/03/2023).
Menteri lain juga menolak reformasi peradilan yang dicetuskan Netanhayu. Menteri Ekonomi Nir Barkat, mengklaim bahwa hal ini bisa menyebabkan terjadinya perang saudara.
“Reformasi diperlukan dan kami akan melakukannya, tetapi tidak dengan mengorbankan perang saudara,” katanya.
(Jeni)