BEENEWS.CO.ID – Perayaan Earth Hour yang dirayakan kemarin, Sabtu (25/03/2023), dan diikuti oleh 190 negara di seluruh dunia, diklaim menjadi perayaan terbesar dari perayaan sebelumnya.
“Mulai pukul 20.30 waktu setempat pada tanggal 25 Maret, Earth Hour WWF, gerakan lingkungan akar rumput terbesar di dunia, tahun ini akan menciptakan ‘Satu Jam Terbesar untuk Bumi’,” mengutip tulisan WWF di situs resminya (26/03).
Earth Hour merupakan sebuah kegiatan sosial tingkat global yang digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF).
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian demi keberlangsungan bumi.
Dalam perayaannya, setiap orang diberbagai belahan dunia diminta untuk berpartisipasi dengan cara memadamkan lampu selama satu jam.
Tidak hanya dilihat dari jumlah partisipasi yang mengikuti kegiatan ini yang diklaim menjadi perayaan terbesar, namun beberapa landmark dunia menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan yang telah berlangsung selama 17 tahun ini.
Landmark yang dimaksud diantaranya adalah Menara Eiffel, Christ the Redeemer, Beijing National Speed Skating Hall, Empire State Building, Taipei 101 dan masih banyak lainnya.
Kegiatan Earth Hour tahun ini tidak hanya meminta untuk mematikan lampu selama satu jam tapi juga meminta orang diseluruh dunia yang merayakan untuk ‘mematikan diri’ atau mengistirahatkan diri dari rutinitas sehari-hari.
Direktur Jenderal WWF International, Kirsten Schuijt, menjelaskan bahwa tahun ini Earth Hour ingin menciptakan jam terbesar bagi bumi demi keberlangsungan planet, manusia dan alam.
“Kami menghimbau semua orang untuk meluangkan waktu 60 menit untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi bumi,” ujarnya.
Menurut Schuijt, satu jam dalam perayaan Earth Hour bisa menjadi jutaan jam bagi orang-orang untuk bertindak, memperhatikan maupun menjadi inspirasi.
“Rumah kita bersama ini membutuhkan bantuan kita dan kita semua dapat berperan dalam melindunginya,” sebutnya.
(Jeni)