Play Video

Dekati Akhir Konflik, 5.000 Narapidana Rusia Dibebaskan

BEENEWS.CO.ID – Sekitar 5.000 narapidana Rusia telah mendapatkan pengampunan setelah menyelesaikan kontrak berperang di Ukraina dalam pasukan tentara bayaran Rusia, Wagner Group.

 

Wagner Group awalnya beranggotakan veteran tentara Rusia yang berpengalaman perang mumpuni dan semakin menonjol dalam invasi Rusia ke Ukraina, setelah angkatan bersenjata Rusia mengalami rentetan kekalahan besar di Ukraina.

 

Dilansir dari Reuters, Prigozhin, kemudian merekrut ribuan narapidana di penjara-penjara dengan menawarkan kebebasan kepada mereka asal bersedia ditugaskan di medan-medan tempur paling berbahaya di Ukraina, Sabtu (25/03/2023).

 

“Saat ini, lebih dari 5.000 orang telah dibebaskan dari penjara atas pengampunan setelah menyelesaikan kontrak bersama Wagner,” kata pendiri Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, yang merupakan tangan kanan Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga :  Heboh Kelompok LGBT Diperbolehkan Berkunjung, Arab Saudi Disebut Tidak Konsisten Dengan Aturannya

 

“Hanya 0,31 persen narapidana yang mendapatkan pengampunan yang mengulangi kejahatannya,” kata Prigozhin.

 

Dia menyebut angka itu 10-20 kali lebih rendah dari indikator standar.

 

Prigozhin yang dijuluki “Koki Putin” karena bisnis kateringnya yang sukses, adalah orang terkuat di antara sejumlah tangan kanan Putin karena dia kini mengendalikan tentara swasta yang merekrut perwira militer tinggi, bekas mata-mata dan juga narapidana.

 

Amerika Serikat melabeli Prigozhin sebagai oligarki. Orang ini sudah dijatuhi sanksi karena berusaha mempengaruhi pemilu AS dan menyebarkan disinformasi Rusia di seluruh dunia.

 

Prigozhin yang pernah mendekam di penjara selama hampir sepuluh tahun semasa Uni Soviet, karena mencuri dan melakukan kejahatan lain sebelum berbisnis mulai 1990-an, mengaku memang berusaha mencampuri pemilu AS dan untuk pertama kalinya mengakui perannya dalam mendirikan Wagner Group.

Baca Juga :  Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua saat Latihan Militer Dadakan  

 

Prigozhin juga pernah bertempur di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, dan Mali.

 

Dia mengaku dirinya sebagai tentara bayaran paling tangguh di medan tempur.


Organisasi itu juga menyangkal kritik Barat terhadap metode kerjanya yang kasar dan disiplinnya yang ketat, dengan menunjuk penggunaan jasa kontraktor militer swasta di seluruh dunia oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

(Ayudia)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!