KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Warga Sampit pengguna jasa transportasi udara di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluh pasalnya disebabkan oleh harga tiket pesawat yang mahal serta terbatasnya rute dan jadwal penerbangan.
Menurut salah satu pelaku usaha asal Kotim, Fitriadeni, S.H, M.Kn, mahalnya harga tiket terjadi karena terbatasnya penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit.
Untuk menghindari mahalnya harga tiket tersebut, sebagian besar masyarakat Sampit lebih memilih berangkat melalui Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, ataupun melalui Bandara Pangkalan Bun.

“Dari kedua bandara tersebut banyak pilihan maskapai dan jadwal penerbangan dibandingkan di Bandara Haji Asan. Dengan banyaknya maskapai, maka calon penumpang bisa memilih waktu keberangkatan sesuai keperluan,” jelas Deni.
Selain banyak jadwal penerbangan, harga tiket juga lebih terjangkau dibanding melalui Sampit.
Meskipun harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih empat jam, dia mengaku masih lebih murah lewat Palangka Raya atau Pangkalan Bun.
“Apalagi sekarang jasa travel dari Sampit mau mengantar penumpang langsung ke Bandara,” tambahnya.
“Ini bukannya masalah kita tidak memanfaatkan Bandara H.Asan, tapi pengguna jasa penerbangan di Sampit sebagian besar adalah pelaku usaha, jadi mereka pasti berhitung efesiensi waktu dan biaya,” kata Deni.