JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Masyarakat dibuat heboh oleh kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mewajibkan siswa SMA dan SMK masuk sekolah pukul 5 pagi.
Kebijakan tersebut mengundang reaksi dari berbagai lapisan masyarakat.
Tak ketinggalan, Anggota Komisi X DPR RI Fahmy turut menyuarakan keresahan masyarakat tersebut. Menurut Fahmy kebijakan tersebut harus dikaji kembali.
Sebab, kebijakan tersebut dinilai tidak efektif dan tidak efisien untuk mendukung penyelenggaran pembelajaran.
“Maksudnya baik, mendidik pelajar agar terbiasa disiplin, memanfaatkan waktu sejak dini hari.
Namun, kebijakan itu menjadi tidak bijak bila kemudian memberatkan, merepotkan, dan membuat gaduh banyak pihak, terutama pihak orangtua”, ujar Fahmy dalam keterangannya, Kamis (2/03/2023).
Lebih lanjut, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini menilai kebijakan masuk sekolah subuh tersebut dapat mengganggu sejumlah pelajar maupun para guru untuk menjalankan ibadah.
“Seperti, menunaikan shalat subuh di masjid bagi yang beragama Islam, hal ini pasti akan memicu kontroversi di tengah masyarakat”, jelasnya.
Menurut Fahmy banyak cara agar pendisiplinan pelajar dan peningkatan mutu bisa dilakukan.
Yang terpenting menurut Fahmy, kebijakan harus menggunakan dasar ilmiah yang jelas agar kebijakan pemenuhan standar mutu pendidikan tidak mengada-ada.