BEENEWS.CO.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan Kamboja setelah dua kasus flu burung H5N1 yang dikonfirmasi ditemukan pada satu keluarga di negara itu.
Menggambarkan situasi “mengkhawatirkan” karena peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini, Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi, Dr Sylvie Briand, mengatakan WHO sedang meninjau penilaian risiko globalnya sehubungan dengan perkembangan terakhir.
Badan kesehatan PBB terakhir menilai risiko manusia dari flu burung pada awal bulan ini.
Otoritas Kamboja pada Kamis (23/02/2023) melaporkan kematian seorang gadis berusia 11 tahun yang disebabkan H5N1, dan mulai menguji 12 kontaknya.
Ayahnya, yang menunjukkan gejala, juga dinyatakan positif terkena virus.
“Situasi global H5N1 mengkhawatirkan, mengingat meluasnya penyebaran virus pada burung di seluruh dunia dan meningkatnya laporan kasus pada mamalia termasuk manusia. WHO mengambil risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan tinggi dari semua negara,” kata Briand saat dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Sabtu (25/02/2023).
Briand mengatakan, belum jelas apakah ada penularan dari manusia ke manusia, yang merupakan alasan utama untuk fokus pada kasus di Kamboja, atau jika kedua kasus tersebut dikarenakan oleh “kondisi lingkungan yang sama”, yang dapat mengakibatkan kemungkinan kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi atau hewan lain.