BEENEWS.CO.ID – Radio New Zealand, Media Selandia Baru, melaporkan kepada pemerintah Wellington mungkin bisa membantu bernegosiasi Indonesia dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyusul penyanderaan terhadap Pilot Susi Air Phillip Mehrtens.
Dalam laporan tersebut, Radio New Zealand menulis pernyataan jurnalis yang pernah bertugas di Papua pada 2015, Johnny Blades.
Saat dilansir Radio New Zealand, Blades menyebutkan Selandia Baru bisa membantu bernegosiasi dengan OPM.
“Ingat kami terlibat upaya damai dalam konflik Bougainville yang lebih memerlukan Selandia Baru daripada Australia untuk berhasil menengahi kesepakatan damai,” ujar Blades.
Ia kemudian berujar, itu kebijakan luar negeri yang sukses, anda tak pernah dengar itu. Mungkin peran itu bisa dimainkan di Papua.
Konflik Bougainville mengacu pada Perang Saudara di Papua Nugini yang berlangsung dari 1988-1998.
Dari imbas konflik itu sekitar 15 ribu hingga 20 ribu orang Bougainville meninggal dunia.
Keributan itu dimulai dari tambang besar milik Australia yang dikelola Papua Nugini pada 1960-an.
Tambang ini yang telah memicu masalah seperti pencemaran air dan lahan tak bisa digunakan oleh para petani.
Selain itu, banyak muncul pekerja asing di pertambangan itu. Konflik terus meluas hingga muncul Pasukan Revolusioner Bougainville (BRA) yang ingin merdeka dari Papua Nugini.