Di mana langkah tersebut diambil oleh pihak perusahaan, dan disebut sebagai pembalasan atas aktivitas serikat pekerja.
Bahkan, para pekerja menyebut, perusahaan telah memecat lebih dari 30 karyawannya.
Tak hanya itu, para pekerja juga mendapatkan email dengan kebijakan terbaru, yakni melarang merekam rapat di tempat kerja tanpa izin semua peserta.
“Kebijakan ini melanggar undang-undang perburuhan federal dan juga melanggar undang-undang persetujuan satu pihak New York untuk merekam percakapan.”
Di sisi lain, Elon Musk, selaku Chief Executive Officer (CEO) Tesla, memang terkenal vokal dalam memerangi serikat pekerja.
Jejak digital menyebutkan, Elon Musk pernah mencuit di Twitter pada 2018, bahwa karyawan akan kehilangan opsi saham mereka jika mereka membentuk serikat pekerja.
(Abdul)