BEENEWS.CO.ID – Perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), yakni Tesla, tengah menjadi sorotan publik dunia.
Lantaran, perusahaan milik Elon Musk tersebut, dikabarkan akan melakukan Pemutuan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 4% jumlah karyawannya.
Perusahaan mengatakan, bahwa langkah tersebut diambil sebagai bagian dari siklus pemulihan kinerja yang dilakukan setiap enam bulan.
Namun kabar lain berhembus kencang, bahwa badai PHK yang dilakukan oleh Tesla, tak lepas dari aksi pembentukan serikat pekerja oleh karyawan.
Namun, perusahaan berdalih, bahwa karyawan yang terkena dampak PHK telah diberikan peringatan pada 3 Februari kemarin, sebelum kampanye serikat pekerja diumumkan.
“Kami menyadari kegiatan pengorganisasian kira-kira 10 hari kemudian,” tulis pernyataan resmi perusahaan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, pada Sabtu (18/02/23).
Seperti diketahui, pada awal pekan ini, para pekerja Tesla di New York, dikabarkan akan bergabung dan berserikat.
Salah satunya ialah Workers United Upstate New York, dengan harapan akan membantu menyuarakan suara mereka di tempat kerja.
Pada Rabu sebelumnya, Serikat Pekerja dari Utara New York tersebut, telah melakukan pengajuan ke Badan Hubungan Perburuhan Nasional AS, terkait perusahaan yang sudah memberhentikan beberapa karyawan.