SURABAYA, BEENEWS.CO.ID – Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan upaya untuk mengentaskan kemiskinan warganya.
Apalagi, saat ini di Surabaya terdapat 219.427 jiwa Keluarga Miskin (Gakin) yang membutuhkan bantuan.
Bahkan diantara jumlah tersebut, terdapat sebanyak 23.530 gakin ekstrem. Gakin ekstrem adalah keluarga yang pengeluarannya perhari kurang lebih hanya Rp11 ribu.
Guna mempercepat penanganan, Pimpinan DPRD turut mendukung aksi Pemkot Surabaya dalam rangka mengentas kemiskinan di kota Pahlawan melalui tiga strategi.
“Tiga strategi itu meliputi akurasi data, perlindungan dan pemberdayaan,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Senin (13/02/2023).
Reni berpendapat bantuan seperti pemberdayaan produktivitas, transportasi dan pangan adalah langkah yang patut dicoba mengingat Pemkot belum pernah menerapkannya.
Agar strategi pertama dapat terlaksana dengan baik, Reni meminta kepada pihak yang terkait untuk memastikan jumlah warga miskin di Surabaya secara akurat dan tepat.
Untuk mempermudah, RT dan RW bisa melaporkan setiap sebulan sekali untuk memperbarui data kemiskinan.
Strategi kedua adalah melakukan perlindungan untuk mengurangi beban kemiskinan warga.
Perlindungan yang dimaksud adalah dengan pemberian Program Indonesia Pintar (PIP), maupun beasiswa dari Pemkot Surabaya atau Kartu Indonesia Pintar (KIP).