SOLO, BEENEWS.CO.ID – Dalam tiga hari terakhir ini curah hujan di seputaran Kota Solo sangat tinggi, hingga menyebabkan meningkatnya debit air di Sungai Bengawan Solo.
Dilihat pada gambar diatas menunjukan tingginya debit air di pintu air Pucang Sawit, Kecamatan Jebres Surakarta.
Pada Jumat malam (10/02/2023), karena debit air sungai yang cukup tinggi akibatnya tanggul jebol, sehingga air sungai membanjiri sebagian daerah di kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta.
Titik banjir juga terdeteksi di bantaran Sungai Bengawan Solo tepatnya di Kelurahan Jebres. Hingga saat ini banjir masih menggenangi beberapa titik di daerah Kelurahan Jebres.
Kepala harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Agus Putranto menjelaskan, banjir mulai terlihat pada hari sabtu dini hari pukul 00.13 WIB.
“Lokasi tanggul yang jebol berada di RT.002 RW.12, Kelurahan Pasar Kliwon. Serta lokasi rumah warga yang tegenang banjir berada di RW 36 dan RW 21. Rumah yang tergenang banjir di RW 36 dan 21 masing-masing jumlahnya 52 rumah,” jelasnya.
Warga yang rumahnya tergenang banjir mengungsi ke Masjid Al Khoir.
BPBD juga turut serta berkordinasi dengan pemangku wilayah dan turut serta membantu dalam mengevakuasi korban banjir.
“Ada yang terdampak di RW 21 dan RW 36 kurang lebih ada 315 orang. Di RW 21 kita ungsikan di masjid terdekat itu ada 200 an orang,” ucap Agus.
Warga setempat berinisiasi membuat dapur darurat untuk membantu warga yang terdampak banjir, kebutuhan logistik juga sudah dipasok sejak pagi hari.
Ismoyo (45), warga Pucang Sawit yang bertempat tinggal di dekat pintu air mengatakan kekhawatirannya jika hujan tak kunjung berhenti tanggul tidak dapat menahan debit air yang akan mengakibatkan banjir.
“Iso banjir tenan iki mas nik udan terus, tanggule ora iso nahan banyu yo akir e bludak (bisa banjir beneran ini mas jika hujan terus, tanggulnya tidak bisa menahan air ya akirnya meluap),” ucapnya, Minggu (12/02/2023).
(Lauren)