SURABAYA, BEENEWS.CO.ID – Misteri meninggalnya seorang taruna Politeknik Pelayaran Surabaya bernama Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19), akhirnya terkuak.
Sebelumnya ia dilaporkan meninggal akibat terpeleset dikamar mandi, ternyata ia meninggal akibat penganiayaan.
Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal karena gagal pernafasan akibat pukulan mengarah ke lambung, ulu hati dan dada.
Dari 13 saksi yang diperiksa, salah satu seniornya berinisial AF ditetapkan sebagai tersangka.
Ia berdalih bahwa hal tersebut merupakan pembinaan dari senior untuk junior.
Kasus ini pun disoroti dan dikecam oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih.
“Tentu kita menyesalkan kejadian kekerasan di lembaga pendidikan terjadi lagi. Kenapa masih harus terjadi? Kita semua harus melihat dari akar permasalahannya,” kata Hikmah, melansir detikJatim, Jumat (10/02/2023).
Hikmah berpendapat, bahwa akar masalah bermula dari relasi kuasa dimana senior ingin menertibkan junior dengan cara berlebihan.
Hikmah meminta pihak lembaga pendidikan untuk menemukan akar yang menyebabkan munculnya relasi kuasa dari senior untuk juniornya yang seakan-akan memperbolehkan melakukan kekerasan atas nama pendisiplinan. Namun nyatanya, tindakan tersebut adalah kekerasan.
Politisi PKB tersebut mempertanyakan mengapa harus menertibkan seseorang dengan kekerasan dan bukan dengan cara yang lain tanpa menyakiti secara fisik-psikologi.