BEENEWS.CO.ID – Badan Intelijen Amerika Serikat menyebutkan, balon udara yang baru saja diamankan pada Minggu (5/02/2023) kemarin, merupakan bagian dari program mata-mata yang dijalankan oleh militer Tiongkok.
Pada Selasa (7/02/2023), pihak Intelijen AS menjelaskan progam mata-mata ini diduga mengerahkan beberapa balon udara yang sama yang dijalankan dari Provisi Hainan, Tiongkok.
Pihak Intelijen Amerika melaporkan program tersebut telah menjalankan setidaknya 24 misi pengintaian pada 5 benua beberapa tahun belakangan ini.
Meskipun tidak semua balon udara yang terlihat di seluruh dunia memiliki ukuran dan model yang sama dengan balon udara yang jatuh di pesisir Carolina Selatan pada Minggu kemarin, akan tetapi pihak Intelijen AS menyebutkan adanya berbagai variasi model dari balon udara pengintai.
Dilansir dari media CNN, tim teknisi FBI sedang menjalankan penelitian di lab Quantico, Virginia untuk mengetahui apa saja informasi yang telah dikumpukan dari balon udara yang jatuh kemarin.
Menurut pernyataan dari Komandan Komando Utara AS, Jendral Glen VanHerck, dengan menggunakan teknologi dari Agen Keamanan Nasional (NSA) telah berhasil mengumpulkan beberapa informasi mengenai sinyal yang dipakai balon udara tersebut.
“Saat balon udara sudah di tangan kami, kami bisa melihat teknologinya, kami bisa membuat ulang rantai pasokannya, mengetahui siapa yang membantu membuatnya, dan komponen apa saja yang penting pada alat itu”, ujar Jendral Glen VanHerck.