YOGYAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Aksi damai digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DIY di Tugu Yogyakarta sebagai perwujudan penolakan terhadap paham radikalisme untuk mencegah tindakan terorisme terjadi.
Muhammad Nur Fadillah, Ketua BEM Nusantara DIY, menuturkan aksi damai dilakukan untuk merespon penangkapan terduga teroris oleh kepolisian di Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu.
Fadillah mengklaim, bahwa menurut kajian yang sudah dilakukan, di Kabupaten Sleman sebesar 60 persen instansi pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) terpapar paham radikalisme.
“Data kami tahun 2020 kemarin, di Kabupaten Sleman ada 60 persen SMA yang terpapar radikalisme,” jelas Fadillah.
Pihaknya sangat mendukung upaya dari kepolisian dalam hal penanggulangan terorisme melihat kondisi yang menurut Fadillah sangatlah miris, dimana instansi pendidikan yang mana seharusnya memiliki tujuan mulia yaitu untuk mencerdaskan bangsa justru terpapar dengan paham radikalisme.
“Kami mendukung kepolisian dalam pencegahan terorisme. Instansi pendidikan juga harus dilibatkan,” pungkas Fadillah.
Selain itu, tujuan dari aksi damai ini juga diharapkan dapat menjadi perhatian bagi kawula muda, pihaknya mengatakan bahwa kaum muda sangat rentan terhadap paham radikalisme.
(Lauren)