Play Video

Bahasa Asli Sampit Mulai Dilupakan dan Jarang Digunakan

Foto Mentaya Sebrang

KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Dulu bahasa asli Sampit masih banyak digunakan oleh masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.

 

Namun kini bahasa tersebut mulai terancam dilupakan karena makin lama makin jarang digunakan, terlebih oleh kalangan generasi muda.

 

“Apalagi kalangan pelajar, mereka lebih kenal dan paham bahasa Banjar sebagai bahasa pergaulan sehari-hari,” kata Fahrul salah seorang tenaga pengajar di salah satu sekolah di Kota Sampit, Minggu (29/01/2023).

 

Hanya sebagian saja warga Kotim yang masih bisa menggunakan bahasa Sampit, seperti warga yang bermukim di sepanjang pinggir Sungai Mentaya.

 

“Seperti wilayah Desa Terantang Kecamatan Seranau, Desa Tinduk dan Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Desa Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga dan wilayah Kecamatan Kota Besi,” ujarnya.

Baca Juga :  Bandara Kualanamu Siap Melayani 397 Ribu Pemudik Lebaran dengan Penuh Antusiasme

 

Fahrul menyebutkan, salah satu cara untuk melestarikan bahasa Sampit adalah dengan memperkenalkannya kepada para siswa di sekolah.

 

“Kalau perlu adakan lomba atau kegiatan yang menggunakan bahasa Sampit, diharapkan melalui acara semacam ini maka para siswa sebagai remaja generasi penerus akan dapat melestarikan keberadaan bahasa Sampit,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Aswadi Kepala Desa Terantang Kecamatan Seranau, Kotim, mengatakan bahasa Sampit masih digunakan di wilayah desanya.

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!