BEENEWS.CO.ID – Pemerintah Jepang melalui The Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Agensi Kerjasama Internasional Jepang telah menyediakan bantuan berupa alat pendeteksi ranjau untuk pihak Ukraina.
Bantuan ini berupa penyediaan 4 buah alat pendeteksi ranjau dan sistem pencitraan ranjau darat (Advance Landmine Imaging System) yang telah dikembangkan oleh Jepang, serta pelatihan gabungan penyisiran ranjau dengan militer Kamboja.
Pelatihan dilaksanakan pada hari Minggu (15/1) hingga Jumat (20/1) di Kamboja.
Kamboja merupakan negara yang bekerja sama dengan Jepang dalam upaya penyisiran ranjau darat.
Dilansir dari Nippon News, delapan petugas dari layanan darurat Ukraina mempelajari cara untuk menggunakan alat detektor sensor logam dan radar bawah tanah.
Melalui pelatihan tersebut, mereka juga mengamati dan mempelajari metode penyisiran ranjau yang dilakukan petugas dari Kamboja.
Menurut data dari Pemerintah Ukraina, ranjau darat dan bom yang belum meledak dari Rusia tersebar pada 160.000 kilometer persegi luas wilayah Ukraina.
Sebanyak 500 orang, baik warga sipil maupun militer Ukraina tewas akibat ranjau darat tersebut.
(Lauren)