JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari meminta maaf terkait pernyataannya yang membuat gaduh terkait rencana Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan menggunakan sistem proporsional secara terbuka dan tertutup.
“Saya sebagai pribadi mohon maaf karena pernyataan saya menimbulkan diskusi yang berkepanjangan dan mungkin diskusi yang tidak perlu,” ucap Hasyim, dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI, Menteri Dalam Negeri, dan lembaga-lembaga penyelenggara pemilu, Rabu (11/01/23).
Pernyataan itu dilontarkan oleh Hasyim dalam Forum Catatan Akhir Tahun 2022 pada Desember tahun lalu.
Di mana Hasyim saat itu, mengomentari adanya judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap pasal sistem proporsional terbuka di UU Pemilu.
Saat itu, Hasyim juga mengimbau warga yang ingin maju sebagai caleg, untuk menunda sosialisasi dirinya dalam bentuk baliho, spanduk, dan sejenisnya. Lantaran ada kemungkinan MK memutus tak lagi memakai sistem proporsional terbuka.
Akibat pernyataan tersebut, publik menjadi gaduh dan menuai respons negatif dari mayoritas partai politik peserta pemilu. Hanya PDI-P saja, yang mengaku setuju agar pemilu legislatif kembali dijalankan menggunakan sistem proporsional secara tertutup.
Pernyataan tersebut pun kemudian ditafsirkan sebagai bentuk dukungan lembaga penyelenggara pemilu terhadap sistem tertentu.