JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada Januari 2023 merilis indeks pangan dunia mencapai titik tertinggi sebesar 143,7 poin atau 14,3 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta pemerintah untuk memitigasi kenaikan harga pangan global yang mencapai rekor tertingginya sepanjang tahun 2022.
“Jangan sampai kita terlambat menyiasati dinamika ketersediaan pangan global yang semakin mengkhawatirkan,” ujarnya dalam keterangan, Senin (9/1/2023)
Menurut Syarief, terganggunya rantai pasok komoditas global sebagai dampak langsung dari perang Rusia – Ukraina juga mempengaruhi situasi pangan domestik.
Apalagi mengingat Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa produksi beras nasional mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun.
Tercatat pada 2018, beras tersedia sebanyak 33,94 juta ton, terus menurun menjadi 31,31 juta ton (2019), 31,50 juta ton (2020), dan 31,36 juta ton (2021).
“Ini tentu harus menjadi catatan, kinerja pangan kian memburuk. Jangan sampai kita mengalami ancaman berganda: kinerja domestik dan ketidakpastian global,” ujarnya.
Syarief yang juga menyandang Profesor di Bidang Strategi dan Manajemen Koperasi dan UKM ini berpendapat, pemerintah sebaiknya mereformulasi kebijakan alokasi keuangan.