SURABAYA, BEENEWS.CO.ID – Aliran listrik di sejumlah desa dan kelurahan yang terdampak banjir luapan Sungai Kalikamuning terpaksa harus dipadamkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Sampang, Jawa Timur (Jatim).
Tujuan dari pemadaman aliran listrik ini dilakukan untuk menjaga keselamatan penduduk yang terdampak banjir dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan lainnya seperti terjadinya sambungan arus pendek listrik.
“Selain sebagai antisipasi, pemadaman di lokasi terdampak banjir ini juga atas permintaan warga. Mereka khawatir terjadi hal-hal yang membahayakan, apalagi ada kabel listrik yang terendam banjir,” kata Abdul Ghafur Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Sampang dalam keterangan persnya, Minggu (1/01/2023).
Ghafur menjelaskan, ada 94 gardu induk PLN yang mengaliri empat desa dan lima kelurahan yang terdampak banjir dan terpaksa di padamkan.
“Ada sekitar 12 ribu pelanggan listrik yang kami padamkan dari 94 gardu induk ini dan ini semua kami lakukan demi keselamatan mereka, apalagi memang atas permintaan warga sendiri,” tuturnya.
Ia mengaku terkait pemadaman aliran listrik ini, pihaknya berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemkab Sampang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Pemkab Sampang.
Hal ini karena ketinggian genangan banjir di sebagian rumah warga tergolong tinggi.
“Mereka setuju dan mendukung, dengan dalih yang sama seperti yang disampaikan warga,” ucapnya.
Para petugas dan relawan penanggulangan bencana yang berjaga pun harus menggunakan senter. Hal ini dikarenakan dampak dari pemadaman, sehingga situasi di lokasi terdampak banjir nampak gelap pada minggu malam.
Sementara itu, ketinggian air akibat banjir yang melanda kawasan tersebut di kawasan perkampungan warga sempat mencapai satu hingga 1,5 meter. Bahkan, beberapa ada yang mencapai dua meter.
(Jeni)