JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Buku “Guarding the Sea for Our Future”, diluncurkan oleh Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla RI) Laksdya TNI Aan Kurnia, di Jakarta, mengakhiri tahun 2022.
Peluncuran buku yang dilaksanakan bersamaan dengan hari kebahagian Bakamla yang tepat berusia 17 tahun tersebut, merupakan suatu momen yang sangat bersejarah.
Ditengah prestasi dan capaian yang telah diraih oleh Bakamla, Laksdya TNI Aan Kurnia masih meluangkan waktu untuk menuangkan buah pemikirannya dalam buku tersebut.
Buku tersebut dipersembahkan untuk generasi muda masa depan dalam melaksanakan tugas menjaga laut untuk masa depan bangsa.
Peluncuran buku ditandai dengan menekan tombol sirene oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia disaksikan oleh Wamenhan, Irjen TNI, Kepala Bakamla dari masa ke masa, Athase Luar Negeri (Amerika, Australia, Thailand, Vietnam, India, Malaysia, Singapura, Perancis, Polandia) dan Pejabat Teras Bakamla RI.
Pada kesempatan tersebut, Aan Kurnia secara singkat menjabarkan isi buku tersebut. Dijelaskan, pada Bab I bertajuk Risalah Perjalanan Kemaritiman Indonesia, menggambarkan sejarah kemaritiman di Nusantara dimana Indonesia secara geografis berada saat ini. Kondisi zaman holosen hingga kerajaan maritim diuraikan secara menarik dan lugas.
“Buku ini juga menggambarkan latar belakang dari era penjajahan bangsa-bangsa atas nusantara, yang pada akhirnya justru melahirkan sebuah negara bernama Indonesia yang dipatri pada konstelasi geografis yang meniscayakan visi Indonesia sebagai sebuah poros maritim dunia,” kata Aan melalui rilisnya, Sabtu (31/12/2022).
Penulis juga menunjukkan tren masa kini, tata kelola yang cenderung mengarah pada satu agensi tunggal yang dikenal dengan Coast Guard. Coast Guard tidak saja berada dalam ranah penegakan hukum tetapi juga sebagai alat diplomasi maritim di laut perbatasan dalam kerangka regional maupun global.
Aan mengatakan Ibarat peribahasa, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, kepemimpinan di Bakamla akan senantiasa silih berganti, dan setiap pemimpin pun akan meninggalkan warisannya.
Warisan bukan tentang apa yang dilakukan penulis untuk dirinya tetapi tentang apa yang penulis lakukan untuk generasi di masa datang termasuk konsepsi dan pemikiran yang dapat diimplementasikan di masa mendatang.
(Tbk/Rez/InfoPublik.id)