JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Dalam rangka melaksanakan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama periode 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Badan restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI, POLRI, serta akademisi melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis).
“Dalam rapat ini, saya ingin merangkum berbagai informasi, hal-hal yang dilalui dan prediksi di tahun depan. Dari rangkuman rapat ini, kami akan rangkum dan melaporkan kepada Bapak Menko Polhukam, untuk kemudian diteruskan kepada Bapak Presiden, dan mengusulkan untuk dilakukan Rapat Koordinasi Nasional,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam keterangan resminya terkait Rakornis Pengendalian Karhutla dan Antisipasi Musim Kemarau Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong, jajaran Eselon I dan II KLHK, perwakilan Kementerian dan Lembaga (K/L), dan unsur Pemda secara daring.
Siti mengatakan, ada lima instrumen berkaitan dengan solusi permanen pengendalian karhutla, yaitu Sistem pemantauan titik panas (hotspot) dan operasi; Teknik Modifikasi Cuaca (TMC); Operasi Lapangan atau patroli; manajemen lanskap (landscape management) gambut dan penegakkan hukum (law enforcement); serta mata pencaharian (livelihood) dan kesejahteraan masyarakat.