Kajian ini nantinya menjadi langkah untuk mengambil suatu keputusan dalam pelaksanaan pembangunan RS tersebut.
Pihaknya juga mengungkapkan ia ingin memastikan bahwa anggarannya kesehatan yang menjadi anggaran terbesar kedua di Surabaya setelah anggaran pendidikan, nantinya tidak hanya habis untuk menyelesaikan pembangunan RS di Surabaya Timur saja.
“Tetapi juga untuk layanan kesehatan lainnya, preventif dan promotif yang itu berada di Puskesmas. Maka, tentunya kita membutuhkan kepastian bahwa pembangunan RS ini tidak akan mengganggu program-program kesehatan yang telah disepakati didalam APBD 2023,” pungkasnya.
(Jeni)