SURABAYA, BEENEWS.CO.ID – Pemerintah Kota Surabaya mencatat total transaksi di situs belanja online e-Peken (Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo) selama Juli 2021 sampai 26 Desember 2022 sebesar Rp35.471.640.152.
Meskipun baru diresmikan sejak 1 April 2022, warga Surabaya bisa mengakses e-Peken melalui laman peken.surabaya.go.id.
Fauzie Mustaqiem Yos, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, melaporkan bahwa transaksi yang mendominasi berasal dari ASN.
“Sebagian besar masih dilakukan ASN untuk transaksi di e-Peken,” kata Yos, Selasa (27/12/2022).
Untuk meningkatkan pengguna e-Peken, Yos berkomitmen akan menggencarkan lebih banyak sosialisasi kepada masyarakat sehingga warga tertarik untuk bertransaksi melalui e-Peken.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menyebut produk dan harga yang ditawarkan oleh penjual yang rata-rata berasal dari UMKM Surabaya di e-Peken mampu bersaing.
“Memang yang harus kita lakukan adalah sosialisasi ke masyarakat secara umum. Ini loh UMKM Surabaya punya e-Peken, iki loh barang-barangnya juga bagus, kualitas terjaga, dan harganya juga bersaing. Itu nanti yang akan terus kita dorong dan kita sosialisasikan kepada masyarakat umum agar bisa masuk ke e-Peken. Artinya untuk masuk sebagai buyer (pembeli),” ungkapnya.
e-Peken Surabaya, terdiri dari 999 toko kelontong, 2.835 UMKM, dan 200 SWK (Sentra Wisata Kuliner). Apabila ditotal ada 4.034 jenis usaha yang bergabung.
Dinkopdag Kota Surabaya juga menjalin kerja sama dengan berbagai e-Commerce seperti TokoPedia dan Gojek.
Sementara itu, Dinkopdag tengah berkoordinasi dengan Grab dan Shopee untuk pengiriman barang ke konsumen.
Yos melanjutkan, untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan masyarakat, e-Peken juga diberikan fitur pemberian rating.
Ia mengaku optimis dengan capaian transaksi ekonomi e-Peken Surabaya di tahun 2023 mendatang.
(Jeni)