JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Wacana mergerisasi yang mencuat antara PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II, direspon langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Sang menteri pun sedikit menceritakan, bagaimana perkembangan pariwisata yang ada di Indonesia.
Menurut Erick Thohir, terdapat satu persoalan dalam industri pariwisata nasional, yang harus segera dituntaskan.
Seperti permasalahan sektor pariwisata yang selama ini belum mendorong adanya schedule planning, yang membuat para wisatawan sedikit kebingungan.
“Pariwisata jangan bicara hardware, tapi software. Salah satu kegagalan pariwisata kita karena kita tidak mendorong yang namanya schedule planning, ketika turis datang ke sebuah kota mereka tidak tahu mau ngapain,” ujar Erick Thohir di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Oleh sebab itu, Holding BUMN Pariwisata In Journey, yang dibentuk beberapa waktu lalu, akan bertugas untuk membangun ekosistem pariwisata secara menyeluruh. Di mana holding ini terdiri dari BUMN yang mengelola bandara, penerbangan, hingga tempat wisata.
“Jadi pertanyaannya saya tidak membicarakan sekadar me-merger-kan daripada sebuah institusi yang namanya airport, tapi airport itu bisa nggak menjadi ekosistem penopang tourism nasional,” terang Erick Thohir.
“Jadi saya tidak mau terjebak hanya hal-hal yang kecil, tapi yang kecil saya akan perhatikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, mantan Presiden Inter Milan tersebut, memang tidak secara gamblang menjawab wacana penggabungan Angkasa Pura I dan II. Namun, ia mengatakan, pihaknya akan terus merampingkan perusahaan milik negara, menjadi hanya 30 BUMN.
“Jadi jawabannya akan terjadi konsolidasi. Tadi saya sampaikan bahwa ke depan hanya ada 30 BUMN,” tutup Erick Thohir.
(Abdul)