JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Program Digital Talent Scholarship (DTS) dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia di bidang digital.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM Dedy Permadi mengatakan, program DTS menjawab kebutuhan tenaga kerja baru dengan kombinasi technical skill dengan soft skill.
“Kita mengembangkan program Digital Talent Scholarship (DTS) berdasarkan proyeksi kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang. Kebutuhan itu adalah kombinasi antara technical skill dengan soft skill,” jelasnya usai acara diskusi Digiers Day Talkshow Inspiratif, dalam Festival SDM Digital 2022 di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2022).
Menurut Dedy, technical skill yang dikenal sebagai ABCD (Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing, dan Data Analytic) harus didukung dengan soft skill yang mencakup 4C atau critical thinking, creativity, collaboration, dan communication.
“Apa yang kita pelajari dari DTS itu sebetulnya merujuk pada proyeksi kebutuhan talenta digital seperti halnya ABCD ataupun 4C. Kalau ke depan ada teknologi-teknologi baru yang juga berkembang, tentu DTS akan mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.
Ia menilai jika saat ini merupakan era media sosial, maka dalam beberapa tahun ke depan perlu mengantisipasi hadirnya Metaverse. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mengembangkan pelatihan yang berhubungan dengan Metaverse untuk memastikan kesiapan masyarakat Indonesia menuju era baru itu.