KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Melalui merger antara Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit dengan Akademi Kebidanan (AKBID) Muhammadiyah Kotawaringin Timur, Muhammadiyah bakal menambah universitas yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
“Lahannya sudah ada. Saat ini Muhammadiyah berkonsentrasi untuk pembangunan Universitas Muhammadiyah Sampit ini dulu. Ke depan tentu ada rencana pengembangan, seperti membangun rumah sakit,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah, Prof. H. Ahmad Syar’i dalam siaran pers yang dikutip dari situs Muhammadiyah, Minggu (18/12/2022).
Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang menunggu SK dari Kemendikbud-Ristek untuk Universitas Muhammadiyah Sampit (UMSA).
UMSA setelah penggabungan, akan memiliki delapan (8) program studi, meliputi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terdiri program studi S1 Bimbingan dan Konseling, S1 Pendidikan Ekonomi, S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Pendidikan Matematika.
Kemudian Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) terdiri dari program studi D3 Kebidanan dan S1 Gizi, sedangkan Fakultas Teknik dan Pertanian (FTP) terdiri dari program studi S1 Informatika dan S1 Agribisnis.
Pada tahap awal perkuliahan akan digelar di gedung atau kampus yang saat ini digunakan oleh STKIP Muhammadiyah Sampit.
“Namun demikian, ke depan akan ada pembangunan kampus terpadu, dan pengembangan unit lain lantaran lahan yang sudah tersedia,” ucap Prof Ahmad.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengatakan, pihaknya berharap akan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kotim seiring dengan keberadaan UMSA.
“Kami dukung keberadaan UMSA, kami menilai masyarakat dan daerah akan mendapatkan manfaat dari kehadiran UMSA, yakni peningkatan sumber daya manusia, kami berharap peluncuran UMSA bisa dilaksanakan saat peringatan HUT Kotim pada 7 Januari 2023 nanti,” kata Bupati Halikinnor.
(Cath)