KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Menghadapi momentum libur perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. PT Dharma Lautan Utama (DLU) telah menyiapkan armadanya untuk melayani rute Sampit tujuan Surabaya.
Manager PT Dharma Lautan Utama (DLU) Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, sejak jauh hari pihaknya sudah bersiap menyambut terjadinya lonjakan penumpang pada liburan akhir tahun yaitu Natal dan tahun baru.
“Kami sudah menyiapkan sarana prasarana seperti armada, sumber daya manusia (SDM) dan operasional lintas jalur laut,” jelas Hendrik, Kamis (15/12/2022).
“Pada masa liburan natal dan tahun baru pada tahun ini kami hanya melayani rute Sampit tujuan Surabaya karena kapal yang melayani rute Sampit tujuan Semarang sedang melakukan docking,” ujarnya.
“Masa liburan kali ini akan menjadi momentum luar biasa karena bertepatan dengan masa liburan sekolah, natal dan tahun baru, untuk mengantisipasinya kami sudah melakukan berbagai persiapan sejak akhir Oktober lalu,” tambahnya.
Menurutnya akan ada kenaikan untuk tarif angkutan Nataru pada tahun ini.
“Terhitung mulai tanggal 17 Desember hingga 5 Januari 2023, kenaikan tarif sebesar 10 sampai 11 persen dari harga normal, biasanya harga tiket Rp290 hingga Rp300 ribu, kini menjadi Rp325 ribu ditambah pas pelabuhan Rp8500,” jelas Hendrik.
Namun menurutnya, kenyamanan dan layanan selama penumpang berada di atas kapal tetap diutamakan.
“Seperti layanan cek kesehatan gratis, layanan pijat bagi pengemudi, hiburan musik live serta penayangan film-film baru selama pelayaran,” ucapnya.
“Kami tentunya berharap pada masa liburan Nataru pada tahun ini akan disambut antusias oleh para pengguna jasa transportasi laut, mengingat dua tahun sebelumnya kegiatan angkutan laut dibatasi akibat pandemi,” kata Hendrik.
Sementara itu terkait terjadinya pendangkalan pada alur muara Sungai Mentaya, pihaknya berharap agar pemerintah melalui instansi terkait dapat segera melakukan tindakan agar alur sungai tersebut dapat normal kembali.
“Kami selaku operator kapal sangat mendukung apabila pemerintah segera melakukan pengerukan pada alur sungai tersebut, apabila alur tersebut normal maka kami akan mendatangkan kapal yang lebih besar lagi, selain dapat mengangkut lebih banyak tentunya akan lebih efesien dari segi waktu, karena selama ini kami harus menunggu pasang surut sungai selama 24 jam apabila ingin berlayar,” pungkasnya.
(Tbk)