Menu

Play Video

Pameran Seni Rupa di Kafe Tradisi Kopi, Art Series Team Ingin Ciptakan Pasar Seni Rupa di Kalsel

BANJARMASIN, BEENEWS.CO.ID – Sederet lukisan-lukisan para perupa Kalimantan Selatan yang digelar oleh Art Series Team (AST) dipamerkan dalam acara Seduh Tradisi yang bekerjasama dengan Dewan Kesenian Banjarmasin di Kafe Tradisi Kopi, Jalan Ahmad Yani, Kilometer 5, Kota Banjarmasin, Selasa (13/12/2022).

 

Bangunan Kafe Tradisi Kopi yang berada di tepi jalan tersebut hadir dengan konsep yang sederhana, namun memberi ruang ekspresi bagi para seniman untuk bersua dalam dialog-dialog seni rupa.

 

Lukisan yang terpajang dari tanggal 12 Desember hingga 22 Maret 2023 ini diantaranya milik Hajriansyah, Rokhyat, Badri Hurmansyah, Sandi Firly, Syam Indra Pratama, Hayyun, Rizaldi, Suryadi dan Fajar Ramadhan.

 

Selaku kurator, Badri Hurmansyah menjelaskan tujuan Art Series ini adalah merupakan langkah untuk memperkenalkan lebih jauh karya lukisan ini kepada masyarakat Kalimantan Selatan, demi mewujudkan terbentuknya pasar seni rupa di masa mendatang.

 

“Sebenarnya, Art Series Team itu membuat tata kelola seni rupa. Saya pikir, kalau kita membuat tata kelola dengan waktu yang singkat pasti banyak yang kurang dalam mengenalkan karya seni rupa ini,” ucap Badri kepada Beenews.co.id.

 

Kini, Badri bersama pegiat seni rupa lainnya mulai mengenalkan lebih jauh apa itu seni rupa. Mendekatkan ke masyarakat baginya penting untuk mengedukasi warga yang belum memahami esensi karya seni rupa tersebut.

 

“Karena sesuai perkataan Bang Hajriansyah soal seni bahwa sekarang itu menjalin komunikasi yang baik,” ujarnya.

 

Menurut Badri, memang inti persoalannya adalah komunikasi antara pegiat seni dan masyarakat awam yang belum menyadari karya seni rupa tersebut. Untuk menciptakan pasar seni rupa, kata dia, perlu waktu yang cukup panjang.

 

“Perlu 5-10 tahun untuk menciptakan pasar seni rupa itu. Selama beberapa tahun belakangan, seni rupa mulai dikenal warga Banjarmasin dan sekitarnya. Perlahan kita akan mengenalkan karya lukisan-lukisan itu ke tengah masyarakat,” ungkapnya.

 

Dalam ruang dialog seni rupa, Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin Hajriansyah memandang bahwa pasar seni rupa saat ini mulai diciptakan oleh para pegiatnya. Dalam perkembangannya, ia merasa pegiat seni rupa kini mulai bergeliat di ruang-ruang kafe yang hadir dan berada di tengah kawula muda dan siapa saja, maka seyogyanya bisa dinikmati oleh masyarakat Kalimantan Selatan.

 

“Ya, pameran semacam ini untuk memasyarakatkan seni rupa/lukis ke masyarakat, lebih-lebih kalangan muda yang jadi pengunjung utamanya,” ucap Hajri.

 

Di masa akan mendatang, Hajri melihat bahwa merekalah stakeholder yang diharapkan mampu mengapresiasi seni lebih baik, mulai dari sisi pengetahuan maupun material.

“Ini perkembangan yang menarik saat ini di Kalsel, dan bagaimana ruang seni menjadi lebih cair dengan kolaborasi populisme-tren dengan seni sebagai barang yang eksklusif dan punya nilai filosofis,” tutur Hajri, Founder Kampung Buku Banjarmasin itu.

 

Kedepan, Hajri berharap agar ruang-ruang alternatif semacam ini semakin meluas dan tidak hanya untuk seni rupa tapi juga seni-seni lainnya.

 

Ditengah forum turut hadir Edi Sutardi (Seniman), Sandi Firly (Novelis, Perupa), Munir Sadhikin (Ketua Forum Sineas Banua), M Rizaldi (Aktor, Perupa), Atin Septiana (Penyair), Dewi Alfianti (Dosen Sastra) dan Syam Indra Pratama (Jurnalis, Perupa).
(Rahim)

Play Video
WhatsApp Image 2024-06-15 at 14.24.22
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Artikel Terkait

Berita Populer Bulan Ini

graha pramuka
graha pramuka
graha
graha pelantaran
graha pelantaran
graha