BANJARBARU, BEENEWS.CO.ID – Bantuan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan meluncurkan program Zmart, Beasiswa Pendidikan dan Peningkatan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang bekerjasama dengan PT Paragon Technology and Innovation di Gedung Idham Chalid, Kota Banjarbaru.
Dalam sambutan yang disampaikan langsung oleh Ketua Baznas Kalimantan Selatan, Irhamsyah Safari melaporkan dalam pengelolaan zakat yang disalurkan untuk program kemanusiaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan.
“Dalam halnya zakat, kita bergotong royong serta turut andil dalam upaya menanggulangi kemiskinan, terutama bagi keluarga mustahik. Kami menyasar perkampungan di Kota Banjarmasin, program kemanusiaan, ekonomi, bahkan dakwah dan advokasi, termasuk aspek pendidikan telah dilakukan oleh Baznas Kalsel,” ucap Irhamsyah kepada Beenews.co.id, Selasa (6/12/2022).
Pada instrumen dalam program pengentasan kemiskinan, Irhamsyah ingin meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar status sosialnya menjadi lebih baik lagi. Langkah itu, menurutnya sejalan dengan amanah Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat agar ditunjukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Infaq dan sadaqah, tidak hanya konsumtif tetapi juga produktif. Misalnya program ZMart yang diluncurkan ini, mewujudkan para mustahik di sudut-sudut kota bahkan perkampungan,” ungkap Irhamsyah.
Ia menyebut, ada program Beasiswa Cendekia Baznas di Perguruan Tinggi bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya dan ada sebanyak 50 penerima manfaat yang disalurkan ke delapan kampus, yaitu UIN Antasari, ULM, UNISKA, STIMI Banjarmasin, Poliban, Politeknik Hasnur, STAI Darul Ulum Kandangan dan IAI Darussalam Martapura.
“Dengan total penyaluran sebesar Rp 125.000.000, sementara Beasiswa Timur Tengah (Al-Azhar) sebesar Rp 150.000.000 untuk 14 penerima manfaat itu,” beber Irhamsyah.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan memaparkan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bahwasanya baznas merupakan lembaga pemerintahan non-struktural untuk menjadi Amil Negara. Demi mengelola seluruh potensi zakat, infaq, sadaqah dan dana sosial keagamaan lainnya.
“Jadi ibadah zakat itu adalah ibadah harta benda. Hal itu merupakan dimensi sosial, karena zakat yang didistribusikan kepada mustahik tersebut. Dampak itu dirasakan oleh penerima secara langsung,” jelasnya.
Ke depan, program Rumah Layak Huni (RLH) bakal menyasar beberapa rumah warga di Banua. Dengan total sebanyak 50 buah rumah dan sebesar Rp 2,3 Miliar disalurkan kepada mustahik.
Selain itu, Saidah menyampaikan untuk meningkatkan kualitas kehidupan seseorang di luar sana, ada juga program Beasiswa Cendikia.
“Program ini untuk meningkatkan taraf pendidikan bagi anak-anak bangsa Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar melihat keseriusan dalam menjalankan fungsi dan peran Baznas di daerah sangat membantu kinerja pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan.
Lewat program ZMart ini, dia menginginkan agar dapat menyasar kepada penerima yang benar-benar membutuhkan, yaitu kepada mustahik.
“Para mustahik dapat terbantu dalam halnya kebutuhan keluarga. Terlebih juga aspek pendidikan,” ujarnya.
Roy menginginkan program ini terus dilakukan agar menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat Kalimantan Selatan. Dalam kesempatan ini, dia memaknai zakat sebagai syariat islam yang terus menjadi amal ibadah bagi seseorang.
“Semoga membawa kemanfaatan bagi para mustahik. Mudah-mudahan dengan adanya penyaluran zakat terus bertumbuh maju, serta semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa kita. Mari berzakat, walau pun sedikit tetapi manfaatnya besar,” pungkasnya.
(Rahim Arza)